Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban menggelar Rapat Kerja (Raker) 2023 bertempat di gedung Auditorium lantai 4 kampus C IIKNU Tuban pada hari Kamis, 7 September 2023 yang sebelumnya sudah dilaksanakan Pra-Raker selama 3 hari mulai tanggal 30 Agustus sampai dengan 1 September 2023. Raker yang diikuti 70 orang termasuk pendiri yaitu KH. Fatchul Huda dan KH. Cholilurrohman, serta stakeholeder sebagi pengguna lulusan IIKNU Tuban seperti Kepela Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB Kabupaten Tuban, Direktur RSUD Ali Mansyur Jatirogo, Rektor Universitas PGRI Ronggolawe Tuban, Kepala PTSP Kabupaten Tuban, Kepala UOBF Puskesmas Jenu, Ketua PC IBI Kabupaten Tuban, Ketua DPC Persagi Kabupaten Tuban, Ketua DPD PPNI Kabupaten Tuban, Ketua PERSAKMI Kabupaten Tuban, Ketua IKA IIKNU Tuban dan Presiden BEM IIK NU Tuban. Maka diharapkan dengan adanya kegiatan ini menghasilkan beberapa program kerja dan mendorong dosen menunjukkan profesionalisme dan hasil karyanya.
Rektor Dr. H. Miftahul Munir., SKM., M.Kes., DIE mengatakan bahwa dari hasil paparan beberapa program kerja, ke depan masih diperlukan koordinasi, baik antar lembaga, antar fakultas, program studi, atau antar biro yang ada di lingkungan IIKNU Tuban. Hal ini diperlukan mengingat beberapa program di antaranya memiliki keterkaitan antara satu dengan yang lain sehingga diperlukan sinergi dan kolaborasi.
Selain itu, Rektor memberikan perhatian kepada seluruh dosen agar tidak hanya fokus pada pengajaran saja, melainkan juga tidak melupakan Tridarma yaitu Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Meski demikian, dosen juga diingatkan agar tidak hanya fokus pada salah satu Tridarma saja, misalnya, melaksanakan pengabdian masyarakat.
Pendiri IIKNU Tuban KH. Fatchul Huda mengingatkan kepada seluruh peserta Raker agar menyusun rencana kerja sesuai dengan latar belakang spiritual Nahdlatul Ulama “Kokoh Dibidang Profesional Mantap Dibidang Spiritual,” tuturnya. Beliau juga mengingatkan agar dalam menyusun rencana kerja tidak hanya berupa wacana atau narasi yang tidak memiliki dasar. Namun, sebelumnya perlu dilakukan evaluasi sehingga memiliki acuan yang dapat digunakan untuk menilai kinerja di tahun berikutnya.
Tidak kalah penting adalah pembangunan fasilitas kegiatan penunjang akademik dan ketersediaan sarana dan prasarana yang saat ini juga terus dilakukan pengembangan pembangunan serta peningkatan.
Selain mendorong para dosen untuk meningkatkan keahlian dan kemampuannya, Satria Dharma juga mendorong para dosen untuk bekerja lebih profesional dengan cara memperluas circle atau lingkaran pertemanan.
Penulis: Tiara Putri Ryandini