Oleh : Sugiyono, S.Pd.,MM.
Media sosial sa’at ini sudah tidak asing lagi bagi semua lapisan sehingga bisa menjadi ajang apapun bagi para pengguna medsos untuk melakukan tujuan-tujuan tertentu masing-masing pengguna,baik itu tujuan yang bersifat positif maupun negatif. Banyak diantara pengguna medsos yang kadang-kadang tidak sadar bahwa yang mereka perbincangkan itu di lihat oleh orang banyak.
Tingginya penetrasi internet melalui media sosial sangat berdampak pada percepatan arus informasi. Arus informasi yang kian tak terbendung ini apabila mengalir tanpa filter bisa mendorong pada perpecahan bangsa. Seluruh elemen masyarakat Indonesia diimbau meningkatkan kewaspadaan diri terhadap gerakan cipta opini dan kondisi yang dilakukan kelompok anti Pancasila. Sebab gerakan pemecah belah bangsa kini mulai merambah ke media sosial (Medsos).
“Saat ini pesan berantai atau broadcast message begitu mudahnya diterima semua orang dalam hitungan menit. Celakanya, kebanyakan informasi itu tidak bisa dipertanggungjawabkan keakurasiannya,” Hal ini, kata dia, membuka potensi keresahan dan kericuhan dalam masyarakat. “Jangan mudah terprovokasi, bila dapat broadcast message (pesan berantai) cukup berhenti pada diri anda yang saat itu menerima pesan. Tidak perlu diteruskan, ini akan lebih baik.
Pada banyak kasus, termasuk di dunia politik, kericuhan terprovokasi dari munculnya pesan berantai. “Persatuan di tengah kian beragamnya perbedaan semakin penting untuk dijaga. Kita tahu bahwa negara ini membutuhkan generasi yang tangguh, tetap menjaga persatuan dengan menjunjung tinggi empat pilar kebangsaan. Empat pilar tersebut yakni, Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa, UUD 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Keempatnya menjadi harga mati untuk mempersatukan seluruh elemen masyarakat di negara Indonesia yang majemuk ini.
“Fokus kia saat ini, kita tidak lagi berjuang dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dengan otot, tapi dengan kecerdasan. Kalau bangsa kita mudah dihasut, diprovokasi, maka NKRI akan mudah terpecah belah. Musuh kita bukanlah bangsa kita sendiri, kita harus bersaing dengan negara-negara tetangga. Masalah yang lebih penting yakni perbaikan perekemomian bangsa ini,”
Sebagai bangsa yang besar maka kita harus benar-benar bisa memfilter semua informasi yang masuk dengan bijak, jangan sampai mudah terbawa dengan berita-berita yang belum tentu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya atau bahkan menyesatkan, maka dari itu bijak dalam menyikapi sebuah informasi yang masuk di media dan selalu dampingi keluarga anda supaya tidak terjerumus dalam kepentingan seseorang atau kelompok yang hanya ingin memanfaatkan kelengahan orang lain. mereka yang memiliki pendidikan lebih baik tidak sekadar memfilter, tapi juga mampu mereformulasi informasi atau membuat ulang informasi dan menyebarkannya. Bisa memberikan konfirmasi terhadap informasi tersebut atau membuat sendiri opininya yang menjawab info hoax tersebut.
Cara lain untuk menanggulangi supaya tidak terbawa berita hoak adalah dengan memperbanyak literasi media, karena dengan memperbanyak literasi media anda tidak akan mudah terjebak dengan berita yang beredar di medsos. agar upaya literasi media berjalan maksimal, perlu ada keterlibatan masyarakat.